SELAMAT DATANG DI PUSATNYA AKUNTANSI

Kamis, 31 Maret 2011

Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi : suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya transaksi, sampai penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode.
1) Transaksi usaha adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi keuangan dari suatu badan usaha dan juga sebagai hal yang handal/wajar untuk dicatat.
2) Pembuatan Bukti Asli : suatu transaksi baru dikatakan sah atau benar bila didukung oleh bukti- bukti yang sah, akan tetapi harus pula disadari bahwa ada transaksi-transaksi yang tidak mempunyai bukti secara tertulis, misalnya pencurian barang dagangan.  Transaksi ini merupakan transaksi yang bersifat luar biasa.
Semua transaksi baik yang terjadi secara rutin atau tidak merupakan bahan untuk menyusun laporan keuangan dengan jalan mencatat dan mengolah transaksi itu lebih lanjut.
Bukti-bukti asli yang dapat mendukung setiap terjadinya transaksinya transaksi antara lain : kwitansi, faktur dan bentuk – bentuk lain.4
a. Kwitansi : merupakan bukti bahwa seseorang atau badan hukum telah menerima sejumlah uang tunai.

b. Faktur Penjualan atau Pembelian : Setiap penjualan secara kredit memerlukan bukti yang disebut faktur. Bagi si penjual faktur tersebut merupakan faktur penjualan sebaliknya faktur yang dikirimkan kepada si pembeli merupakan faktur pembelian.
Faktur Penjualan

Faktur Pembelian

c. Bukti-bukti lain : Disamping kwitansi dan faktur terdapat bukti lain, misalnya: nota-nota dari Bank (nota debet atau nota kredit) , serta bukti pengiriman atau penerimaan barang.
Nota Debet

Nota Kredit

3)  Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) : Transaksi dicatat pertama kali dalam Buku Harian (Jurnal). Jurnal adalah suatu catatan kronologis dari transaksi entitas.

4) Pencatatan Buku Besar dan Buku Tambahan
a) Buku Besar (Ledger) : untuk memudahkan menyusun informasi yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukannya terutama pimpinan perusahaan rnaka perkiraan-perkiraan yang sudah dihimpun didalam buku harian tersebut harus pula dipisah-pisahkan atau digolongkan menurut jenisnya. Menggolongkan perkiraan menurut jenis perkiraan tersebut dinamakan menyusun buku besar besar itu merupakan penggolongan perkiraan menurut jenisnya.

b) Buku Tambahan (Sub Ledger) :
Beberapa perkiraan memerlukan penjelasan secara terperinci untuk mendukung pos-pos Neraca dan Perhitungan Laba-Rugi.
- Pada perkiraan piutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berpiutang (nama langganan) dan berapa saldo masing-masing langganan.
- Pada perkiraan hutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berhutang (nama kreditur) dan berapa saldo masing-masing kreditur. Untuk mengetahui perubahan saldo dari tiap-tiap langganan/ kreditur dibukalah perkiraan untuk tiap langganan/kreditur.
Jadi, buku besar tambahan (buku tambahan) : Kumpulan yang dari terpisah perkiraan ini. Perkiraan masing-masing langganan yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar langganan (buku besar piutang). Demikian juga perkiraan masing-masing kreditor yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar kreditor (buku besar hutang).
5)  Neraca Lajur
Setelah seluruh transaksi selama periode dibukukan di buku besar, dihitung. Setiap saldo masing-masing perkiraan dapat perkiraan akan memiliki saldo debet, kredit, atau nol. Neraca saldo adalah suatu daftar dari saldo-saldo perkiraan ini, dan karenanya menunjukkan apakah total debet sama dengan total kredit. Jadi suatu neraca saldo merupakan suatu alat untuk mengecek atas kecermatan pencatatan dan pembukuan.

Dalam neraca saldo terdapat hampir semua perkiraan pendapatan dan beban perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada pendapatan dan beban yang mempunyai pengaruh lebih dari satu periode akuntansi. Itulah sebabnya neraca ini disebut dengan neraca saldo yang belum disesuaikan. Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian.

Jurnal penyesuaian : ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menempatkan pendapatan pada periode dimana pendapatan tersebut dihasilkan dan beban pada periode dimana beban itu terjadi.
Jurnal penyesuaian akan membuat pengukuran laba periode tersebut lebih akurat dan memperbaharui perkiraan Aktiva dan Kewajiban sehingga memiliki nilai sisa yang tepat bagi laporan keuangan. Dengan kata lain, melalui jurnal penyesuaian dapat ditimbulkan perkiraan yang tidak kelihatan.

Perkiraan-perkiraan yang memerlukan penyesuaian antara lain ialah:
1. Biaya-biaya yang masih harus dibayar
2. Pendapatan yang masih harus diterirna
3. Biaya-biaya yang dibayar lebih dahulu
4. Pendapatan yang diterima lebih dahulu
5. Penyusutan bangunan, mesin-mesin dan lain-lain
6. Pemakaian perlengkapan (office supplies dan store supplies)
7. Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih
8. Persediaan Barang dagangan.
6)  Laporan Keuangan :
Cara penyiapan laporan keuangan yang terbaik adalah mempersiapkan laporan laba rugi terlebih dahulu, disusul dengan laporan perubahan posisi keuangan dan terakhir adalah neraca.
Elemen penting yang harus ada dalam laporan keuangan adalah: nama perusahaan, nama laporan, tanggal atau periode yang dicakup laporan, rangka laporan tersebut.
a) Laporan laba rugi mencerminkan laba bersih atau kerugian bersih yang diperoleh dengan mengurangkan beban dari pendapatan. Karena pendapatan dan beban juga merupakan perkiraan Laporan Perubahan Posisi Keuangan, maka selisih antara pendapatan dan beban tersebut (laba/kerugian bersih) akan dipindahkan kedalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan.

b) Modal adalah dalam neraca, jadi nilai sisa akhir dalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan akan dipindahkan kedalam neraca. Nilai ini merupakan elemen keseimbangan yang paling akhir dalam neraca.


7)  Jurnal Penutup
Akun pendapatan dan beban merupakan akun nominal atau akun sementara yang dibuka untuk menghitung laba/rugi perusahaan selama satu periode. Akhirnya saldo laba/rugi dipindahkan (ditutup) ke akun modal, sehingga akun sementara itu bersaldo nol.
Begitu juga dengan akun prive merupakan akun sementara yang digunakan untuk menampung (mencatat) penarikan modal selama satu periode akuntansi. Saldo prive ini juga dipindahkan (ditutup) ke akun modal.;
Proses pemindahan akun sementara ke akun modal dicatat dalam jurnal umum yang disebut dengan jurnal penutup. Setelah selesai jurnal penutup kemudian diposting (dipindahbukukan) ke dalam buku besar yang sesuai. Sehingga akun buku besar nominal akan benar-benar bersaldo nol.
Jadi jurnal penutup adalah pencatatan pemindahan saldo akun nominal (sementara) berupa pendapatan dan beban ke akun modal melalui ikhtisar laba/rugi, serta pemindahan saldo akun prive ke akun modal.
Dengan demikian fungsi jurnal penutup adalah:
a. Menghitung jumlah laba/rugi dari akun pendapatan dan beban.
b. Memindahkan (menolkan) saldo akun sementara ke akun modal untuk pencatatan periode berikutnya.
c. Menghitung modal akhir periode.
Akun mana saja yang perlu ditutup?
Sebagaimana yang telah Anda ketahui sebelumnya bahwa ada beberapa akun yang biasanya perlu ditutup pada akhir periode, yaitu:
a. Akun pendapatan.
b. Akun beban.
c. Akun ikhtisar laba/rugi atau saldo laba/saldo rugi.
d. Akun prive.
Contohnya:

a. Akun Pendapatan (bersaldo kredit)
Bila ditutup ke akun Ikhtisar Laba/Rugi, maka akun Pendapatan dicatat sebagai berikut:

Pendapatan Jasa xxxx


Ikhtisar Laba/Rugi
xxxx
b. Akun Beban (bersaldo debet)
Bila ditutup ke akun Ikhtisar Laba/Rugi, maka dicatat sebagai berikut:

Ikhtisar Laba/Rugi xxxx


Beban
xxxx
c. Akun Ikhtisar Laba/Rugi atau Saldo Laba/Saldo Rugi
Bila diketahui ada saldo rugi, maka dicatat sebagai berikut:

Modal xxxx


Saldo Rugi
xxxx
Sebaliknya bila diketahui terdapat saldo laba, maka dicatat:

Modal xxxx


Saldo Rugi
xxxx
d. Akun Prive (bersaldo debet)
Akun Prive ditutup ke akun Modal dan dicatat sebagai berikut:


Modal xxxx

Prive
xxxx
Berikut ini dapat Anda perhatikan contoh menutup buku besar. Data yang diambil dari perusahaan jasa “Ryan Service” per 31 Desember 1999.

Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Mendebet setiap perkiraan Pendapatan sebesar nilai sisa kreditnya. Mengkredit Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total pendapatan kedalam sisi kredit dari Ikhtisar laba rugi.
2) Mengkredit setiap perkiraan beban sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total beban. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total beban ke dalam sisi debet dari Ikhtisar laba rugi.
3) Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar nilai sisa kreditnya dan mengkredit perkiraan modal.
4) Mengkredit perkiraan Pengambilan Pribadi sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet perkiraan modal pemilik perusahaan.
8)  Neraca Saldo Setelah Penutupan :
Siklus akuntansi akan berakhir dengan neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah penutupan adalah pengujian terakhir mengenai ketepatan penjurnalan dan pemindah bukuan ayat jurnal penyesuaian dan penutupan. Seperti halnya neraca saldo yang terdapat pada awal pembuatan neraca lajur, neraca saldo setelah penutupan adalah daftar seluruh perkiraan dengan nilai sisanya. Langkah ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa buku besar berada pada posisi yang seimbang untuk memulai periode akuntansi berikutnya. Neraca saldo setelah penutupan diberi tanggal perakhir periode akuntansi dimana laporan tersebut dibuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Sahabat Nakaku